“Mazdakisme”, Dasar Sejarah dan Ajaran Syi’ah
musafirzaad.wordpress.com
Dakwah Maya - Masih adakah yang meyakini bahwa Syi’ah bersumber dari ajaran Din Islam?
Apakah saudara masih ragu bahwa Syi’ah termasuk dalam ajaran yang sesat?
Guna menambah keyakinan antum bahwa Syi’ah sesat maka kami paparkan secarik artikel di bawah ini…. silahkan di pahami dengan baik.
Jika ditelusuri lebih dalam, akar ajaran Syi’ah ternyata bersumber dari ajaran lokal Persia Kuno yaitu Mazdakisme sebagai ruh dari ajaran Syi’ah yang akhirnya melencengkan ajaran Islam itu sendiri.
”Sebenarnya Syi’ah itu ekstrem dalam mengakomodasi muatan lokal bangsa Persia,” kata Ustadz Hartono Ahmad Jaiz.
Mazdakisme adalah ajaran Persia kuno yang dibawa oleh seorang nabi palsu Mazdak di Persia, yang hidup di masa 40 tahunan sebelum nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam lahir.
Ajaran Mazdak sendiri masyhur dengan ajaran sesatnya yaitu bahwa, “wanita dan harta milik kita bersama”.
”Wanita dan harta ibarat rumput dan air, Oleh Mazdak dijadikan milik umum,” tuturnya.
Sehingga pada zaman Raja Parsi Gibas (pengikut ajaran Mazdak) kehidupan di seluruh pelosok Persia dipenuhi perzinahan dan perampokan. mulai berkurang ketika putra mahkota kerajaan Parsi Anusyrwan menantang debat nabi palsu Mazdak yang meminta ibunya (ratu kerajaan Parsi) untuk dinikmati oleh Nabi Mazdak yang mengajarkan peningkatan iman melalui perzinahan.
“Mazdak kalah debat dengan Anusyrwan, sehingga ia dan pengikutnya dipenggal,” terang beliau.
Ajaran ini, ternyata tidak benar-benar hilang. Syi’ah menaruh ajaran Mazdak tersebut dengan mendompleng ajaran Islam yang benar.
Ajaran Mazdak berupa perzinahan yang sudah mendarah daging cukup sulit dihilangkan secara total ketika itu, maka oleh rahib-rahib Syi’ah diupayakan legal di dalam Islam.
“Sehingga, ajaran Mazdak itu diswitch (alihkan) ke Islam dengan nama nikah mut’ah,” jelas ustadz Hartono.
Padahal dalam riwayat Imam Muslim nikah mut’ah sudah dilarang pada perang Khaibar akan tetapi kecintaan orang Syi’ah kepada nabi palsu (Mazdak) lebih besar dari pada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sehingga tetap saja mereka mengikuti bahkan menuruti ajaran Mazdak
Lebih dari itu, Syi’ah hanya mengakui keturunan Husain RA saja yang dianggap sebagai Imam mereka, disebabkan Husain menikahi Sah Robanu (seorang Putri kerajaan Persia) dan melahirkan Ali Zainal Abidin bin Husain.
“Maka, darah Parsi yang ada diri keturunan Ali Zainal Abidin itulah yang dikultuskan oleh Syi’ah,” ungkap Ustadz Hartono.
Pengkultusan tersebut, berdampak sangat besar hingga menjelma dalam rukun Iman dan rukun Islam Syi’ah yaitu konsep Imamah dan Al-wilayah. jika seseorang tidak menerima konsep itu mereka dianggap kafir.
Maka, menjadi terang bahwa Syi’ah itu adalah firqoh adama (kelompok sesat) sebenarnya, yang merusak dan menghancurkan Islam dengan mengangkat muatan lokal ajaran Parsi Mazdak lebih tinggi dari ajaran Islam, jelas Ustadz pakar penanganan aliran sesat ini.
Post a Comment