Ilustrasi. (inet) |
Kadang iri sama Ummi ( ibu ) , setiap hari mengisi pengajian Majlis Taklim di mana - mana tapi masih sempatnya mengais ilmu untuk menambah pengetahuan agamanya kepada para ustad / ustadzah di Selangor dan Kuala Lumpur .
Entah , anaknya ini malah kesusahan untuk mencari guru agama - kehidupan - lagi .
Sebab merasa ilmu yang di dapat belum cukup - masih kurang - untuk diri sendiri dan untuk yang lain .
Mungkin , kalau kedudukan sedang berada di Mesir tak akan merasa sukar seperti ini .
Rasanya penanda aras mencari guru agama terlalu berat - seakan sangat jarang sekali - , seorang guru agama itu harus sesuai antara apa yang diucapkan kepada khalayak ramai dengan perilakunya terhadap diri sendiri dan masyarakat sekitar .
Uniknya , malah sering belajar erti kehidupan yang sebenarnya dari seorang pemungut , pembantu rumah tangga , dan yang lain - kalau dalam istilah kasta mungkin mereka berada paling bawah .
Tapi bagi saya , mereka adalah orang hebat dan boleh dikatakan berada di kasta paling atas - jika dinilai dari kesederhanaan dalam segala hal .
Ketegaran mereka sangat hebat . Pelajaran bagi saya , jangan memandang orang lain melalui kulitnya saja .
Bukan bermakna saya memandang orang yang berada dalam kasta menengah ke atas tergolong orang yang tidak baik semua , tidak demikian .
Lagipula saya tidak suka rasis dan mengkotak - katikkan seperti itu . Bagi saya , taqwa menduduki tempat nombor satu . Tapi jarang ditemui di antara mereka yang benar - benar harus dijadikan panutan .
Tenang , orang - orang baik dan ikhlas di antara mereka itu tetap ada dalam catatan kehidupan saya . Meski boleh dikira dengan jari tangan .
Kemarin malam , saya bermuhasabah , merenung sejenak sebelum tidur .
Saya merasa sangat sedih ketika kesulitan mencari tempat halaqah ilmu yang isinya Mu'allim kompeten ( ilmu dan amal ) .
Saya merasa butuh pengambilan ilmu lagi .
Ternyata , malam itu juga Allah hadirkan jawaban renungan saya itu melalui mimpi .
Walau hanya lewat mimpi , rasanya bahagia sekali . Sekurang-kurangnya bersyukur boleh belajar kepada seorang Mu'allim yang kapasiti ilmu dan amalnya luar biasa .
Bahkan memandang wajah beliau pun mempunyai kesejukan tersendiri . Subhanallah .
Sekarang , perasaan iri itu tertuju kepada Mu'allim saya sewaktu di Kaherah .
Kecerdasan beliau luar biasa - anugerah seorang Hamalatul Qur'an ( Pemikul al - Qur'an ) .
Beliau juga baik hati dan suka bersedekah . Meski terkadang saya tahu wang di kantongnya sedang menipis.
Yang membuat saya iri adalah waktu itu beliau bercerita pernah mimpi bertemu Rasulullah Saw.
Saya meyakini , mimpi itu benar adanya sebab ada hadis yang mengatakan jika ada seseorang mimpi bertemu Rasulullah Saw . dalam bunga tidurnya , dapat dipastikan itu benar dan bukan karangan dari syaitan .
Saya sedar , kini saya jauh dari persekitaran yang benar - benar mempunyai mulazamah tinggi , komited kuat untuk menjalani segala sunnah Rasul .
Makanya cukup sukar untuk mimpi bertemu Rasulullah Saw .
Memang , seharusnya kita yang perlu membuat persekitaran baik itu ke dalam lingkungan kita .
Bukan ikutserta dalam persekitaran yang tidak baik .
Makanya , harapan mimpinya pun jadi tergeser sedikit . Ingin mimpi bertemu dengan para ulama .
Meski keadaan demikian terbilang masih tetap baik kerana ulama adalah pewaris para Nabi .
Jadi , tetaplah bermimpi dan beramal baik . Jangan bimbang ! Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu .
Kun Fayakun .
Post a Comment