Perkongsian ilmu dan informasi yang berkaitan dengan Islam dan akhir zaman berdasarkan akidah ahlus sunnah wal jamaah.

Menghadapi anak pemarah, cuba lalukan ini

Ilustrasi - Menghadapi anak pemarah
Oleh Dr. Jasim Al-Matuu

Sebagai orang tua , kita mungkin sering mengadu perilaku anak - anak yang kurang sesuai dengan harapan kita . 

Walaupun jika dilihat lebih jauh , sebenarnya orang tualah yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan perilaku anak tersebut . 

Di antara perilaku anak yang sering kita dapati adalah lancang ( berani melawan orang tua ) dan pemarah .

Dalam menyikapi hal ini , diperlukan pendidikan yang tepat terhadap anak , terutama pendidikan terhadap keseimbangan emosi anak . 

Sebagai orang tua , sudah seharusnya memahami cara mendidik anak dengan baik . Dalam tulisan ini , ada tujuh kaedah yang akan membantu orang tua dalam mendidik anak , terutama untuk menghilangkan sikap lancang , pemarah dan sikap negatif lain pada sang anak dengan pendidikan dan sikap yang positif dari orang tua .

1 . Melatih anak mengungkapkan isi hatinya

Orang tua hendaknya mengajarkan kepada anak bagaimana mengungkapkan isi hatinya dengan kata - kata . 

Kerana terkadang anak memilih mengungkapkan isi hatinya dengan perilaku - perilaku yang tidak baik , misalnya marah - marah , berteriak , menggigit kuku , merobek baju dan perilaku negatif lain sebagai bentuk ungkapan isi hati mereka . 

Oleh kerana itu , orang tua sudah seharusnya mengajarkan kepada anak , bagaimana mengungkapkan isi hati mereka dengan berbicara baik - baik .

2 . Memberikan pujian

Apabila anak sudah boleh mendedahkan isi hatinya yang sedang kesal dengan pembicaraan yang baik , sebaiknya kita memberikan pujian kepadanya . 

Selain itu kita juga terus membantu untuk mendedahkan perasaannya , terutama perasaan - perasaan negatif seperti kesal , jengkel , marah , iri . 

Perilaku orang tua seperti ini jauh lebih baik dari pada sekadar diam atau bahkan malah memarahi si anak .

3 . Mengabaikan kemarahan si anak

Mengabaikan kemarahan si anak , bukan bermakna kita tidak memperdulikan mereka , akan tetapi ketika anak mulai marah sebaiknya kita tidak tergesa - gesa memberikan perhatian . 

Kerana , jika si anak mengira bahawa kemarahan boleh menarik perhatian kita , maka anak akan semakin sering melakukannya . 

Hal yang perlu dilakukan orang tua adalah dengan mendatangi si anak yg sedang marah tadi , kemudian menjelaskan bahawa bukan kemarahan anak yang membuat orang tua jadi perhatian , tetapi ada perkara penting yang perlu dibicarakan antara orang tua dan anak . 

Dengan ini diharapkan si anak akan terlupa dari marahnya dan beralih ke dialog dengan orang tua .

4 . Tegas

Jika si anak tetap dalam sikap lancang atau marah , satu masa orang tua juga harus bersikap tegas kepada anak , tetapi dengan sikap tenang dan tidak marah - marah . 

Kerana , jika orang tua menasihati anak untuk tidak marah , tetapi dia sendiri dalam keadaan marah , anak justru sukar untuk menerima nasihat itu . 

Dalam memberi nasihat , orang tua seharusnya juga memberi contoh langsung .

5 . Jangan menghukum anak

Ketika anak terus - menerus marah atau bersikap lancang , sebaiknya orang tua tidak menghukumnya . 

Tetapi , orang tua harus terus - menerus memberikan arahan dan nasihat sekaligus memberikan anak kesempatan untuk mengungkapkan kekesalannya . 

Orang tua juga membantu anak untuk mendedahkannya , boleh melalui dialog atau lain , sehingga anak boleh dengan mudah mendedahkan apa yang sedang difikirkannya . 

Bagi orang tua , lebih bagus lagi jika sering - sering mengungkapkan perasaan sayangnya kepada anak .

6 . Permainan menahan emosi

Sebagai orang tua , hendaknya membiasakan diri untuk memberikan anak permainan - permainan yang dengannya anak - anak boleh dilatih untuk menetapkan emosi mereka . 

Misalnya , dengan memberikan bintang ( nilai ) kepada anak yang boleh menahan emosi mereka pada masa yang sebenarnya hal itu mudah membuat mereka marah . 

Kemudian memberikan dua bintang untuk anak yang sudah marah , tetapi mampu meredam amarahnya dengan mendedahkan kemarahan itu melalui kata - kata atau dialog . 

Dan permainan - permainan lain yang pada intinya dapat melatih anak - anak bagaimana mengungkapkan kemarahan dengan cara yang benar .

7 . Berikan pemahamam akan hakikat marah

Kemudian , orang tua hendaknya selalu menanamkan pemahaman kepada anak , bahawa seorang yang kuat adalah orang yang boleh menahan dirinya , sebagaimana sabda Nabi saw , " Kekuatan bukanlah ( dilihat ) dari ( cara dia ) bergelut , akan tetapi kekuatan adalah barangsiapa yang boleh menahan dirinya ketika marah . 

" ( Al hadith ) Orang tua harus menanamkan makna hadis ini serta mengingatkan mereka bahawa kejahatan pertama dalam sejarah umat manusia adalah terbunuhnya Habil di tangan Qabil . 

Salah satu sebabnya adalah kerana Qabil mendedahkan kemarahan dengan cara yang salah , dan akhirnya hanya menimbulkan penyesalan , sebagaimana pepatah Arab mengatakan , " Marah , bermula dengan kegilaan dan di akhiri dengan penyesalan . 

" Anak - anak juga perlu diajar bagaiman menetapkan amarah mereka dengan Isti ' adzah , berwudhu dan merubah kedudukan dari berdiri ke duduk dan seterusnya sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi saw .

Dari pengalaman beberapa orang , ada beberapa cara untuk menghilangkan marah pada anak . 

Salah satu orang tua memberikan cermin kepada anaknya yang sedang marah dan berkata kepadanya , " Cuba lihat wajahmu di cermin ! " Setelah beberapa saat , anak pun berhenti marah bahkan malah tertawa .

Cara lain yang dilakukan salah satu orang tua adalah , ketika anak marah orang tua membuat sebuah garis di atas kertas yang di gantung di dinding , jika sang anak tidak jadi marah , maka orang tua mengeluarkan garis tersebut , begitu setersunya sampai anak akan melihat sendiri betapa seringnya dia marah .

Ada juga seorang ayah yang membuat perjanjian dengan anaknya , bahawa ketika sang anak marah dia akan mendedahkan kemarahan itu dengan menulis dikertas . 

Lain lagi dengan orang tua yang menghadapi kemarahan anaknya dengan hal - hal yang lucu . Cara - cara di atas terbukti boleh mengawal amarah pada beberapa anak , tentunya setiap anak akan berbeza pula penanganannya .

Dari beberapa cara di atas , hal yang tidak boleh kita lupakan sebagai orang tua adalah senantiasa memahamkan kepada anak , kapan , di mana dan kepada siapa marah itu boleh dilakukan . 

Jika anak mampu mencapai tahap ini dalam mengatur emosi mereka , maka inilah yang dinamakan " Kecerdasan emosi . 

" Hal ini sangat penting untuk menjaga kesihatan mental anak - anak dan dengan melakukan cara - cara di atas , diharapkan anak kita boleh mencapai " Kecerdasan emosi " .

Artikel ini diadaptasi dari artikel Dr . Jasem Al - Matuu ' di saaid.net oleh pasukan redaksi alislamu.com


Post a Comment

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget